Thursday, August 11, 2011

win win solution

Masih sama alias satu tema dengan postingan sebelumnya yang berjudul berpikir menang-menang, ini lanjutannya:

  1. Win (menang): Orang bermentalitas menang tidak harus menginginkan orang lain kalah. Yang penting adalah mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan. Orang bermentalitas menang menjadi egois dan akan mencapai tujuannya sendiri. Jika hal ini menjadi pola hidupnya maka ia akan tidak bisa akrab dengan orang lain, merasa kesepian, dan sulit kerja sama dalam tim.
  2. Win win (menang menang): Menang-menang adalah kerangka pikiran dan hati yang terus-menerus mencari keuntungan bersama dalam semua interaksi. Paradigma ini memandang kehidupan sebagai arena kerja sama, bukan persaingan. Berpikir menang-menang berarti mengusahakan semua pihak merasa senang dan puas dengan pemecahan masalah atau keputusan yang diambil, sehingga dapat memunculkan kerja sama kreatif. Pada paradigma menang-menang ada nilai-nilai universal yang harus dipertimbangkan, seperti: kejujuran, keadilan, integritas, keseimbangan, sikap hormat, tanggung jawab, dan lain-lain.
Bagaimana cara berpikir dan bersikap menang-menang? Bagaimana Anda dapat tetap merasa bahagia ketika teman Anda diterima UMPTN sementara Anda tidak? Bagaimana Anda tidak merasa rendah diri ketika melihat teman Anda mempunyai prestasi yang gemilang? Bagaimana Anda dapat menemukan solusi permasalahan yang membuat Anda dan orang lain merasa menang? Ada dua cara yang dapat dilakukan:
  • Capailah kemenangan pribadi: Berpikir menang-menang dimulai dari Anda sendiri. Jika Anda merasa sangat tidak aman dan tidak berusaha untuk mencapai kemenangan pribadi, maka sangatlah sulit untuk berpikir menang-menang. Anda akan merasa terancam oleh orang lain, Anda akan sulit menghargai dan mengakui keberhasilan orang lain. Anda akan merasa kesulitan untuk tetap berbahagia atas keberhasilan orang lain.
  • Hindari kompetisi dan perbandingan tidak sehat: Ada dua kebiasaan dalam hidup kita yang mirip dengan tumor yaitu dapat menggerogoti tubuh kita perlahan-lahan dari dalam. Kebiasaan itu adalah berkompetisi dan membandingkan.
    • Berkompetisi: Kompetisi dapat menyehatkan jika Anda berkompetisi dengan diri Anda sendiri atau ketika hal itu membuat Anda tertantang untuk berprestasi atau menjadi yang terbaik. Kompetisi sangatlah tidak menyehatkan jika Anda hanya berpikir tentang kemenangan untuk diri sendiri atau ketika Anda merasa harus mengalahkan orang lain untuk mencapai kemenangan. Marilah kita berkompetisi dengan diri sendiri sehingga kita selalu berkembang dan berhentilah berkompetisi demi memperoleh status, popularitas, pacar, posisi, perhatian, dan sebagainya dan mulailah menikmati hidup.
    • Membandingkan: Membandingkan diri dengan orang lain adalah suatu yang buruk. Mengapa? Sebab masing-masing dari kita mempunyai potensi yang berbeda, baik secara sosial, mental, maupun fisik. Setiap orang punya kelebihan dan kelemahan yang berbeda. Kita dapat saling mengembangkan diri dan melengkapi bersama-sama dengan orang lain. Jadi apa gunanya melihat-melihat orang lain untuk mencari kelemahan atau kelebihan mereka dan membandingkan dengan diri Anda? Berhentilah berbuat demikian dan hilangkan kebiasaan ini. Anda tidak perlu tampil secantik pragawati, Anda tidak perlu sepopuler teman Anda, tampillah sesuai dengan diri Anda yang sebenarnya karena Anda memang berbeda dengan orang lain, Anda adalah unik dan berbahagialah dengan keunikan Anda!
Selamat mencoba! Just try and try, you will find the best result in your weakness!

Best regards,

Prin Pujianto

No comments:

Post a Comment