Apa hubungannya kerja dan nasib ya? Di awal saya memutuskan untuk menjadi pengajar dan kembali ke kota kelahiran saya, sempat saya ditanya seorang senior saya. Bekerja itu apa to menurut kamu? Saat itu saya teringat unek-unek seorang karyawan pelaksana di kampus saya "rejeki itu sudah diatur, yang penting kita tidak malas dan mau bekerja." Spontan saya jawab pertanyaan senior saya itu dengan jawaban yang sama dengan jawaban bapak karyawan itu tadi. Kadang saya risih mendengar pertanyaan: "Kamu khan masih muda, kenapa tidak bekerja di tempat lain yang gajinya lebih besar?" (pengajar gajinya dikit kali ya?)
Lalu saya berpikir orang yang paling kaya di kota ini dan tukang becak di kota ini sama-sama hidup kok. Sama-sama makan nasi dan sama-sama bekerja. Lalu kenapa? Sebenarnya tujuan orang rata-rata sama, yah sebagian besar samalah, pengen bahagia. Padahal bahagia itu relatif, Anda punya properti di mana-mana, katakanlah kalau anda menerbangkan kapas, di manapun kapas itu terjatuh di situ adalah properti milik Anda, tanah Anda, harta Anda, berarti Anda termasuk orang yang sangat berkecukupan, lebih dari cukup malah. Namun ketika ditanya apa Anda sudah bahagia dengan hidup Anda sekarang? Selain manusia yang memang tidak pernah puas, paling tidak Anda mungkin punya jawaban lain bahwa Anda belum bahagia karena mungkin tujuan Anda bukan menimbun kekayaan. Banyak kata mungkin di kalimat saya, tapi memang di situlah letak kehidupan, banyak kemungkinan, banyak pilihan. Berani memilih dan menjalani pilihan itu dengan sepenuh hati, niscaya Anda segera menemukan bahagia Anda. So, bagi Anda yang masih bingung menentuka pilihan... Just try and try, you will find the best result in your weakness...
Best regards,
Prin Pujianto
Inti nya nasib semua manusia bagus, hanya dalam perjalanan nya saja kadang si manusia nya yg nyimpang...
ReplyDeleteyap... betul betul betul... seperti PTC, kalau tidak tekun gimana bisa tahu kalau untung
ReplyDelete