Wednesday, June 15, 2011

luka batin

Luka batin, kata yang saya dapat hari ini dari mailing list angkatan kuliah saya. Sama seperti lupa, saya rasa tiap orang memiliki luka batin. Ukuran seseorang bisa terluka memang beragam, bergantung pada paradigma orang itu. Kadang diberitahu secara halus saja seseorang bisa terluka. Ngomong-ngomong tentang luka batin, orang tidak dapat dikatakan berhasil meraih apa yang ia inginkan ketika telah mencapai keinginannya itu masih menyimpan luka, atau bahkan ia mencapai tujuannya dengan luka batin sebagai motivasinya (ada loh orang seperti ini).
Kalau belum plong ya belum murni berhasil. Selain melihat diri kita, inti dari artikel millist yang saya dapat mengatakan jangan kita membuat luka batin pada sesama kita apalagi anak kita, karena efeknya luar biasa. Kalo gag percaya baca aja di sini. Yang susah-susah gampang memang menemukan diri sendiri. Saya mengawali ini dengan mengagumi kepribadian seseorang, gampangnya paling tidak punya tokoh idola-lah yang cocok denganmu, dan ini bukan berarti kita meniru sepenuhnya orang itu, tapi kita bercermin pada orang itu. Nilai hidup lagi untuk hari ini... Hahahahaha... Just try and try, you will find the best result in your weakness...

Best regards,

Prin Pujianto

2 comments:

  1. setiap orang pasti sering terluka batinya. Tapi kalau tipe orangnya perasa banget, gimana dong, sedikit2 terluka, gimana ngatsinnya kalo begini?

    ReplyDelete
  2. "hidup yang tidak pernah direfleksikan tidak layak untuk dijalani" kata-kata Sokrates ini mungkin cocok untuk pengalaman seperti itu. orang "perasa banget" harus mulai memahami bahwa yang dia peroleh merupakan timbal balik dirinya dan gag semua bermaksud jelek dan menjatuhkan.

    Just try and try, you will find the best result in your weakness

    ReplyDelete